Minggu, 29 Oktober 2017

SALAH JATUH CINTA RIFAN ADLAN HAKIM


SALAH JATUH CINTA



Created by.

RIFAN ADLAN HAKIM

 AWAL  CINTA

        Kisah cinta Pak Iwan sejak SMA berujung menyakitkan,  waktu itu Pak Iwan lagi sayang-sayangnya dan sangat mencintai seorang perempuan, dia namanya Indah. Tapi Indah kecewa pada Iwan. Karena Iwan sudah di jodohkan sama orang tuanya. Dan akhirnya Iwan nikah sama perempuan pilihan orang tuanya, dia bernama Henny. Hasil pernikahan tersebut, akhirnya pasangan Iwan dan Henny dikaruniai seorang putra yang diberi nama Diaz. Karena pernikahan itu tidak dibekali dengan benih-benih cinta, akhirnya pasangan tersebut berakhir ketika Diaz berumur 1 tahun.
        Beberapa minggu kemudian
        Henny menikah dengan lelaki pujaannya, yang bernama Bram, dia seorang lelaki yang baik dan setia.
1 tahun kemudian
Henny dikaruniai seorang anak perempuan  yang bernama Frisca. Bram juga tidak lupa mengenalkan istri dan putrinya kepada sahabat karibnya Dhani, dan mereka berjanji akan menyambungkan persahabatan ini menjadi besan, kelak anak-anaknya sudah besar.
Sampai sekarang Dhani adalah sahabat Bram sejak SMA, 2 tahun yang lalu Dhani menikah dengan seorang gadis pujaannya yang bernama Indah, dan akhirnya dikaruniai seorang putra yang bernama Arifan panggilannya Rifan.
Karena usaha keluarga Dhani tidak menentu, akhirnya Dhani dan sekeluarga pindah rumah, sehingga lupa akan janji dulu pada sahabatnya, Bram.
  
DUA PUTRI

YANG BERPISAH



18 tahun kemudian
Keluarga Dhani bangkrut, sehingga mereka harus kehilangan rumahnya, tetapi, Rifan merasa bersyukur ketika mereka pindah ke kontrakan Pak Roni. selain baik, pak Roni juga selalu ngasih kerjaan kepada orang yang tinggal di sekeliling rumahnya, termasuk keluarga Dhani.
Pak Roni dan Bu Dara mempunyai dua orang putri mereka bernama Shepia dan Shintia, selisih mereka hanya 1 tahun, tetapi Shepia sudah 17 tahun tidak bersama orang tuanya, melainkan dengan Neneknya, Shepia sengaja diasuh oleh Neneknya karena ketika masih bayi selalu sakit-sakitan. Dari itulah alasannya mengapa Shepia dititipkan pada Neneknya.
Shintia selaku adiknya merindukan kakaknya yang telah lama dipisahkan dari keluarganya. Shintia selalu berdoa agar ia bisa mengenali wajah kakaknya itu. Sejak itulah Shintia menjadi anak tunggal keluarga Pak Roni dan Bu Dara. Sekarang usia Shintia beranjak 16 tahun.


ANUGRAH YANG BESAR

Bagi keluarga Rifan, pertolongan dari keluarga Pak Roni adalah merupakan sebuah anugrah yang besar bagi keluarganya, karena selain ngasih pekerjaan, beliau juga selalu memberi dan berbagi kepada penduduk yang ada di sekitar rumahnya.
Sekarang Rifan telah menjadi siswa kelas 3 SMA, kenaikan kelas tersebut bertepatan dengan masuknya anak tunggal Pak Roni ke SMA yang sama dengan sekolahnya Rifan.
Setiap pagi Rifan dan Shintia selalu berangkat bersama, karnanya mereka berdua di antar jemput oleh sopir pribadinya Pak Roni.

 PERSAINGAN DAHSYAT

Di sekolahnya, Rifan termasuk anak yang berprestasi, oleh sebab itu tidak heran apabila Rifan mendapat beasiswa. Di kelasnya Rifan mempunyai saingan yang sama tangguh di segala bidang. Dia adalah Diaz.
Sekarang Diaz menjadi siswa kelas 3 SMA, Diaz yang dari kecilnya  tidak pernah kenal sama Ibu kandungnya sendiri merasa bahagia tinggal bersama ayahnya, Iwan.
Diaz yang sama-sama berprestasi dengan Rifan, ternyata mempunyai perasaan yang sama pada seorang gadis, ia adalah Frisca, anak kelas 2. persainganpun segera di mulai.
Frisca adalah anak dari Bram dan Henny, dia mempunyai seorang sahabat namanya Pia, Frisca dan Pia telah menjadi seorang sahabat semenjak masuk SMA. Mereka berdua sering curhat-curhatan diantaranya masalah cowok, dari dulu sampai sekarang Pia menceritakan tentang cowok yang disukainya, yaitu Diaz.   
Suatu hari di sekolah, Diaz nembak Frisca ketika Pia tidak bersamanya, tapi Frisca meminta Diaz untuk menjadi pacarnya Pia. Lalu Rifan datang dengan membawa hatinya untuk Frisca, sedangkan Diaz meninggalkan mereka berdua. Akhirnya Frisca menerima cintanya Rifan.
Waktu itu Diaz kecewa sekali pada Frisca, tapi tiba-tiba Pia datang menghampiri Diaz. Diaz pun mulai terpesona dengan sikap Pia yang selalu perhatian pada Diaz. Tak lama kemudian, Diaz mau jadi pacarnya Pia walaupun hatinya hanya untuk Frisca.

CINTA YANG TERSINGKIR

Hari ini mobil yang di tumpangi Shintia dan Rifan mogok ditengah-tengah perjalanan menuju sekolah. Akhirnya Rifan dan Shintia jalan kaki. Sambil jalan, shintia bertanya tentang balas budi apa yang akan Rifan lakukan pada keluarganya. Rifan hanya mengatakan terimakasih. Tapi itu masih kurang menurut Shintia, sebagai gantinya kamu maukan jadi pacar aku, Rifan hanya mengangguk sambil tersenyum sedangkan hatinya penuh dengan kebingungan.
Shintia dari keluarga kaya, sedangkan Rifan dari keluarga tak punya. Rifan terpaksa menerima cinta Shintia karena malu sama orang tuanya.
Setelah sampai di sekolah, Rifan dan Shintia masuk ke kelas masing-masing. Hingga istirahatpun tiba.
Shintia pergi ke kelas Rifan, sedangkan Rifan sudah lebih dulu pergi ke kelas Frisca. Bersamaan dengan itu, Diaz dan Pia datang menghampiri mereka. Tawa dan canda Rifan dan Frisca membuat hati Diaz terbakar dan cemburu. Hati Diaz marah. Saking marahnya Diaz mengatakan kepada semua orang bahwa Rifan adalah anak dari keluarga miskin. Tiba-tiba saja Rifan memukul Diaz, mereka berkelahi. Frisca dan Pia memisahkan mereka. Muka Rifan yang memar membuat tangan Frisca mengelus dan mengusap-usap pipinya. Jam pulangpun berbunyi. Frisca membawa Rifan main kerumahnya. Ketika itu Shintia kebingungan mencari-cari Rifan untuk pulang bersama. Akhirnya Shintia pulang sendiri sambil jalan kaki.
Di rumah Frisca, Rifan dikenalkan dengan orang tuanya. Frisca sangat senang melihat orang tuanya baik dan ramah pada Rifan.
Waktu terus berputar, Rifan pamitan pulang pada Frisca dan orang tuanya. Setelah Rifan pulang, tiba-tiba saja Frisca di marahi sama orang tuanya, alasannya karena Frisca telah pacaran. Lagi pula Frisca telah dijodohkan dengan Arif, anak teman lama Ayahnya. Frisca sedih, ia pun berjanji pada orang tuanya tidak akan pacaran lagi.

PERSETERUAN BERDARAH

Hari ini Frisca datang lebih awal dari biasanya. Perasaan Frisca dengan janjinya kemarin membuat hatinya rapuh, dengan tidak sengaja Frisca melihat Rifan turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk seorang perempuan. Perasaan Frisca semakin kacau melihat Rifan berjalan dengan perempuan lain, dengan tawa dan candanya Rifanpun melambaikan tangannya pada perempuan itu. cewek itu berjalan menuju kelasnya, Rifan pun demikian. Perlahan-lahan Frisca mengikuti cewek itu. Setelah diselidiki ternyata cewek itu adalah Shintia anak kelas 1. akhirnya Kejadian itu diceritakan pada Pia.
Jam istirahatpun menyapa Rifan dan siswa yang lainnya. Dengan senyuman di wajahnya, Rifan berlari menghampiri Frisca. Tiba-tiba saja Frisca menampar Rifan, Rifan di cacimaki oleh Frisca bahwasannya Rifan Selingkuh. Lalu Frisca Lari ke kelas Shintia, Rifan mengejar Frisca, tapi dikelas Shintia sudah ada Pia yang sedang memarahi Shintia karena telah merebut pacarnya Frisca. Disamping Pia pun ada Diaz yang kebingungan mengajak Pia pergi. Tiba-tiba saja Shintia memukul Pia dengan penggaris khusus papan tulis. Pia pun pingsan dan dahinya berdarah, akhirnya Diaz dan shintia melarikan Pia kerumah sakit. Frisca dan Rifan belum akur juga, tapi mereka ikut kerumah sakit.
Di rumah sakit Pia di okname, lalu Frisca menghubungi neneknya untuk segera datang ke rumah sakit. Diaz menjaga pia.
Di lain pihak
Rifan berusaha menjelaskan pada Frisca bahwa Rifan sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun pada Shintia. Akan tetapi Rifan terpaksa menerima cinta Shintia karena keluarganya telah membantu keluarga Rifan.
Padahal bersamaan dengan itu Shintia mendengar pembicaraan Rifan dan Frisca.
Friscapun nangis dan memeluk Rifan. Frisca mengatakan yang sejujurnya bahwa dia mencintai Rifan, hanya saja Frisca sudah di jodohkan oleh orang tuanya dengan anak sahabat karib ayahnya, sedangkan Frisca telah berjanji pada orang tuanya bahwasannya ia tidak akan berpacaran lagi. Mereka pun berpelukan sambil meneteskan air matanya. Akhirnya Friscapun pergi pulang.

SANG RASA BERSEDIH

Shintia yang melihat semua ini merasa hatinya hancur berkeping-keping. Shintia langsung pergi ke ruangan Pia. Disana ada Diaz yang sedang membaca buku. Shintia mencoba mendekati Diaz dan akhirnya minta maaf pada Diaz tentang kejadian tadi. Shintia nangis, Diazpun mencoba untuk menenangkan Shintia sambil mengelus rambutnya.
Beberapa menit kemudian, Diaz pulang.
Tak lama kemudian neneknya Pia datang. Kata doctor kondisi Pia kritis. Nenek Pia memeluk Pia dan bertanya pada temannya siapa yang melakukan semua ini? Shintia mengaku sambil menangis. Secara spontan, neneknya Pia nelpon polisi untuk memasukan Shintia kedalam penjara karena Shintia tidak mau bertanggung jawab akan hal ini. Shintia langsung nelpon orang tuanya. Beberapa menit kemudian, orang tua Shintia datang kerumah sakit.
Nenek Pia terkejut ketika melihat orang tua Shintia, ternyata orang tua Shintia itu adalah orang tuanya Pia juga, yang nama lengkapnya Shepia.
Orang tuanya Shintia Sungkem pada neneknya Shepia. Shintia merasa binggung ketika di peluk sama neneknya Shepia. Akhirnya orang tua Shintia menjelaskan kalau Shepia adalah kakaknya.
Rifan baru sadar dan mengerti kalau Pak Roni mempunyai dua orang putri, ternyata Shepia dan Shintialah anaknya.
Beberapa jam kemudian
Shepia siuman, sedangkan di dalam ruangan itu ada Shepia, nenek dan suster yang lagi memeriksa kondisi Shepia. Lalu ada orang masuk keruangan itu, ternyata orang itu adalah Shintia. Shepia kaget dan langsung marah-marah pada Shintia. Nenek langsung memeluk Shepia dan menenangkannya, lalu ada Pak Roni dan Bu Dara masuk keruangan Shepia, Bu dara merasa bahagia melihat anaknya bangun, tapi Shepia merasa bingung. Lalu nenek menjelaskan siapa mereka sebenarnya termasuk Shintia juga. Setelah  semua masalah selesai, Bu Dara, Pak Roni, Shintia dan Nenek langsung memeluk Shepia dengan perasaan tangis dan haru. Susterpun merasa bahagia melihat kejadian itu. Rifan hanya diam saja sambil mengalirkan air matanya.
Shepia dan nenek dibawa kerumah Pak Roni, mereka sangat bahagia dan senang sekali.

MAKNA IKHLAS DALAM CINTA

Besok paginya ! Shepia dan Shintia berangkat bersama kesekolah, Rifan pun diajak oleh pak Roni, akan tetapi Rifan menolaknya dengan alasan akal-akalan saja.
Ketika jam istirahat Shepia menemui Diaz, hanya saja Diaznya tidak ada. Lalu Shepia memutuskan untuk pergi ke kelas adiknya. Ternyata disana ada Diaz dan Shintia yang sedang ngobrol asyik berduaan. Tiba-tiba Rifan muncul dihadapan Shintia. Tiba-tiba saja Shintia menampar Rifan, Rifan terpaku diam, akhirnya Shintia mengatakan PUTUS pada Rifan. Shintia benci pada Rifan, lalu Rifan pergi tanpa bicara apa-apa.
Shepia pun tahu tentang kejadian itu tanpa sepengetahuan mereka.
Rifan berjalan dan bahunya tersandung dengan Frisca, Frisca lalu pergi tanpa menghiraukan Rifan, Rifan mencoba memegang tangannya, tapi sia-sia. Rifan sedih dan kembali ke kelasnya.
Shepia yang melihat kejadian itu akhirnya pergi dan berlari sambil meneteskan air matanya. Tiba-tiba saja tabrakan dengan Frisca. Frisca kaget melihat Shepia menangis. Akhirnya shepia mengatakan yang sebenarnya, bahwasanya Diaz selingkuh dengan adiknya sendiri.
Jam pelajaran selesai.
Shepia dan Shintia pulang bersama dengan riang. Sedangkan Rifan sibuk mencari Diaz. Setelah ketemu, Rifan bicara pada Diaz bahwa Frisca mencintai Diaz. Diaz bahagia dan berterima kasih pada Rifan. Selama ini Diaz menganggap Shepia adalah teman biasa dan tidak ada perasaan apapun. Rifan memberikan alamat Frisca pada Diaz dan mengatakan “sukses ya met malam minggu”

AIR MATA YANG
MENGALIR


Malamnya.
Shepia menanyakan pada Shintia tentang suka tidaknya pada Diaz. Shintia menjawab “YA”, Shepia pun bahagia walaupun hatinya menangis.
Mereka tidur, sekitar pukul 03.00 pagi. Tiba-tiba saja nenek sakit, pak Roni membawanya kerumah sakit. Karena sekarang hari minggu, Shepia dan Shintia sengaja menunggu nenek dirumah sakit.
Di lain pihak
Hari ini Rifan mengurung diri di kamarnya (patah hati). Sedangkan Diaz pergi kerumah Frisca. Frisca kaget melihat Diaz. Hari minggu ini ayah Frisca tidak ada. Tapi ibunya Frisca (Henny) mempersilahkan Diaz masuk. Diaz, Frisca dan ibunya ngobrol di ruang tamu, Ibu Henny iseng-iseng bertanya pada Diaz tentang nama, Kelas, alamat sampai orang tuanya siapa ! Diaz menjawabnya dengan tenangnya bahwasanya nama Diaz, kelas 3 SMA, alamat Komplek Indah Permai Blok 2B ayahnya Pak Iwan, Diaz mengaku tidak punya seorang Ibu semenjak berumur 1 tahun.
Ibu Frisca (Henny) merasa kaget sekali dan menangis, tiba-tiba saja Henny memeluk Diaz, Frisca Bingung. Akhirnya Ibu Henny menceritakan yang sebenarnya, bahwa Diaz adalah kakaknya Frisca. Frisca dan Diaz kaget dan menangis. Akhirnya mereka saling berpelukan.


PENCARIAN YANG MERINDUKAN

Ayah Frisca pergi mencari sahabat lamanya, Dhani. Setelah mencari kemana-mana dan Tanya sana-sini, akhirnya pencarian itu membuahkan hasil yang indah. Mereka berdua senang sekali. Pak Bram menanyakan anak pak Dhani yang bernama Arif. Pak Dhani memanggil Anaknya dengan sebutan Rifan, Rifan yang sedang ngurung diri di kamarnya akhirnya keluar, pak Bram merasa heran dengan nama anak pak Dhani. Pak Dhani menjelaskan bahwa Arif nama aslinya Arifan, panggilannya Rifan. Jadi Arif sama dengan Rifan.
Akhirnya pak Bram mengajak Pak Dhani, Bu Indah dan Rifan pergi kerumahnya untuk mengenalkan pada istrinya pak Bram, yakni Ibu Henny dan anaknya Frisca.
Setelah sampai dirumahnya. Pak Bram kaget melihat anak laki-laki lain dirumahnya. Ibu Henny langsung memeluk Diaz dan megatakan pada Pak Bram bahwasanya ini adalah anaknya. Pak Bram tersenyum, Diaz, Frisca heran melihat Rifan disini.
Dilain pihak
Ternyata Ayahnya Diaz (Pak Iwan) mencari-cari Diaz. Pak Iwan pergi kerumah yang sesuai dengan alamat yang tertera, alamat ini ditemukan di meja belajarnya Diaz.
Setelah cocok dengan alamatnya, Pak Iwan langsung menuju rumah itu. Baru sampai pintu, Diaz mengetahui kalau ayahnya sedang mencarinya, Diaz pergi keluar sedangkan Bu Henny mengikuti Diaz keluar, alangkah terkejutnya Pak Iwan ketika melihat Henny (mantan istrinya) juga ada dirumah ini. Pak Iwan pergi sambil berlari, sedangkan Bu Henny memanggil Pak Iwan dengan kerasnya, akhirnya dari kejadian itu semua yang ada di dalam rumah Frisca keluar dengan perasaan heran.
Tapi Pak Iwan terus berlari tanpa menghiraukan panggilan bu Henny, lalu tiba-tiba saja pak Iwan tertabrak mobil, semua yang melihat kejadian ini merasa kaget terutama Diaz, Diaz berlari menuju ayahnya. Dan semua yang ada di dalam rumah Frisca melarikan pak Iwan ke rumah sakit.

AKHIR TENTANG CINTA

Di rumah sakit, mereka bertemu dengan keluarga pak Roni dan Bu Dara. Pak Dhani memperkenalkan Pak Roni kepada pak Bram. Akhirnya disana terdapat keluarga yang akrab.
Pak Iwan sadar dari pingsannya, dan dokter menyatakan kalau pak Iwan tidak apa-apa. Nenek dari pihak keluarga pak Roni telah sembuh.
Pak Iwan kaget melihat Indah dan Henny. Akhirnya, Indah dan Henny memberikan sapaan pada Iwan.
Sementara itu, tiba-tiba pak Bram mengumumkan perjodohan antara Frisca dengan Arifan. Mereka semuanya gembira, lalu Shepia memegang tangan Shintia dan Diaz dan mengatakan kalau mereka berdua juga adalah jodoh. Semua yang ada di ruangan itu tertawa riang.
Perasaan Shepia senang bercampur sedih, lalu tiba-tiba Shepia batuk-batuk dan pingsan, mereka yang ada disana kaget tak menduga.
Reset dokter menyatakan kalau Shepia dalam keadaan koma, mereka semua turut bersedih.
1 jam lewat 11 menit kemudian, yang bertepatan dengan pukul 17.00 WIB, dokter menyatakan bahwa saudari Shepia telah meninggal. Semua yang hadir disana  tak mengira kalau ternyata akhirnya akan begini. Keluarga pak Roni bersedih terutama Shintia selaku adiknya. Arifan, Frisca, Diaz, Pak Iwan, Pak Dhani, Pak Bram, Bu Indah dan Bu Henny turut berduka cita.
Ternyata kata dokter, Shepia selama ini mengidap penyakit “leukimia”,
        3 tahun kemudian
Rifan telah menikah dengan Frisca, sedangkan Diaz menikah dengan Shintia. Rifan dan Diaz bekerja di salah satu perusahaan pak Roni. Keluarga Pak Bram dan Pak Dhani bahagia. Pak Iwan tetap saja tinggal sendiri di rumah kompleknya. Akhirnya semuanya berakhir bahagia, baik dari keluarga pak Dhani, pak Bram, pak Roni maupun pak Iwan.


S   E   K   I   A   N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar