SALAH JATUH CINTA
Created by.
RIFAN ADLAN HAKIM
AWAL CINTA
Kisah
cinta Pak Iwan sejak SMA berujung menyakitkan,
waktu itu Pak Iwan lagi sayang-sayangnya dan sangat mencintai seorang perempuan, dia namanya Indah. Tapi Indah
kecewa pada Iwan. Karena Iwan sudah di jodohkan sama orang tuanya. Dan akhirnya
Iwan nikah sama perempuan pilihan orang tuanya, dia bernama Henny. Hasil
pernikahan tersebut, akhirnya pasangan Iwan dan Henny dikaruniai seorang putra
yang diberi nama Diaz. Karena pernikahan itu tidak dibekali dengan benih-benih
cinta, akhirnya pasangan tersebut berakhir ketika Diaz berumur 1 tahun.
Beberapa
minggu kemudian
Henny
menikah dengan lelaki pujaannya, yang bernama Bram, dia seorang lelaki yang
baik dan setia.
1 tahun kemudian
Henny dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Frisca. Bram juga tidak lupa
mengenalkan istri dan putrinya kepada sahabat karibnya Dhani, dan mereka
berjanji akan menyambungkan persahabatan ini menjadi besan, kelak anak-anaknya
sudah besar.
Sampai sekarang Dhani adalah sahabat Bram
sejak SMA, 2 tahun yang lalu Dhani menikah dengan seorang gadis pujaannya yang
bernama Indah, dan akhirnya dikaruniai seorang putra yang bernama Arifan
panggilannya Rifan.
Karena usaha keluarga Dhani tidak menentu,
akhirnya Dhani dan sekeluarga pindah rumah, sehingga lupa akan janji dulu pada
sahabatnya, Bram.
DUA PUTRI
YANG BERPISAH
18 tahun kemudian
Keluarga Dhani bangkrut, sehingga mereka
harus kehilangan rumahnya, tetapi, Rifan merasa bersyukur ketika mereka pindah
ke kontrakan Pak Roni. selain baik, pak Roni juga selalu ngasih kerjaan kepada
orang yang tinggal di sekeliling rumahnya, termasuk keluarga Dhani.
Pak Roni dan Bu Dara mempunyai dua orang
putri mereka bernama Shepia dan Shintia, selisih mereka hanya 1 tahun, tetapi
Shepia sudah 17 tahun tidak bersama orang tuanya, melainkan dengan Neneknya,
Shepia sengaja diasuh oleh Neneknya karena ketika masih bayi selalu
sakit-sakitan. Dari itulah alasannya mengapa Shepia dititipkan pada Neneknya.
Shintia selaku adiknya merindukan kakaknya
yang telah lama dipisahkan dari keluarganya. Shintia selalu berdoa agar ia bisa
mengenali wajah kakaknya itu. Sejak itulah Shintia menjadi anak tunggal
keluarga Pak Roni dan Bu Dara. Sekarang usia Shintia beranjak 16 tahun.
ANUGRAH YANG BESAR
Bagi keluarga Rifan, pertolongan dari
keluarga Pak Roni adalah merupakan sebuah anugrah yang besar bagi keluarganya,
karena selain ngasih pekerjaan, beliau juga selalu memberi dan berbagi kepada
penduduk yang ada di sekitar rumahnya.
Sekarang Rifan telah menjadi siswa kelas 3
SMA, kenaikan kelas tersebut bertepatan dengan masuknya anak tunggal Pak Roni
ke SMA yang sama dengan sekolahnya Rifan.
Setiap pagi Rifan dan Shintia selalu
berangkat bersama, karnanya mereka berdua di antar jemput oleh sopir pribadinya
Pak Roni.
PERSAINGAN DAHSYAT
Di sekolahnya, Rifan termasuk anak yang
berprestasi, oleh sebab itu tidak heran apabila Rifan mendapat beasiswa. Di
kelasnya Rifan mempunyai saingan yang sama tangguh di segala bidang. Dia adalah
Diaz.
Sekarang Diaz menjadi siswa kelas 3 SMA, Diaz
yang dari kecilnya tidak pernah kenal
sama Ibu kandungnya sendiri merasa bahagia tinggal bersama ayahnya, Iwan.
Diaz yang sama-sama berprestasi dengan Rifan,
ternyata mempunyai perasaan yang sama pada seorang gadis, ia adalah Frisca,
anak kelas 2. persainganpun segera di mulai.
Frisca adalah anak dari Bram dan Henny, dia
mempunyai seorang sahabat namanya Pia, Frisca dan Pia telah menjadi seorang
sahabat semenjak masuk SMA. Mereka berdua sering curhat-curhatan diantaranya
masalah cowok, dari dulu sampai sekarang Pia menceritakan tentang cowok yang
disukainya, yaitu Diaz.
Suatu hari di sekolah, Diaz
nembak Frisca ketika Pia tidak bersamanya, tapi Frisca meminta Diaz untuk
menjadi pacarnya Pia. Lalu Rifan datang dengan membawa hatinya untuk Frisca,
sedangkan Diaz meninggalkan mereka berdua. Akhirnya Frisca menerima cintanya
Rifan.
Waktu itu Diaz kecewa sekali
pada Frisca, tapi tiba-tiba Pia datang menghampiri Diaz. Diaz pun mulai
terpesona dengan sikap Pia yang selalu perhatian pada Diaz. Tak lama kemudian,
Diaz mau jadi pacarnya Pia walaupun hatinya hanya untuk Frisca.
CINTA YANG TERSINGKIR
Hari ini mobil yang di
tumpangi Shintia dan Rifan mogok ditengah-tengah perjalanan menuju sekolah.
Akhirnya Rifan dan Shintia jalan kaki. Sambil jalan, shintia bertanya tentang
balas budi apa yang akan Rifan lakukan pada keluarganya. Rifan hanya mengatakan
terimakasih. Tapi itu masih kurang menurut Shintia, sebagai gantinya kamu
maukan jadi pacar aku, Rifan hanya mengangguk sambil tersenyum sedangkan
hatinya penuh dengan kebingungan.
Shintia dari keluarga kaya,
sedangkan Rifan dari keluarga tak punya. Rifan terpaksa menerima cinta Shintia
karena malu sama orang tuanya.
Setelah sampai di sekolah,
Rifan dan Shintia masuk ke kelas masing-masing. Hingga istirahatpun tiba.
Shintia pergi ke kelas
Rifan, sedangkan Rifan sudah lebih dulu pergi ke kelas Frisca. Bersamaan dengan
itu, Diaz dan Pia datang menghampiri mereka. Tawa dan canda Rifan dan Frisca
membuat hati Diaz terbakar dan cemburu. Hati Diaz marah. Saking marahnya Diaz
mengatakan kepada semua orang bahwa Rifan adalah anak dari keluarga miskin.
Tiba-tiba saja Rifan memukul Diaz, mereka berkelahi. Frisca dan Pia memisahkan
mereka. Muka Rifan yang memar membuat tangan Frisca mengelus dan mengusap-usap
pipinya. Jam pulangpun berbunyi. Frisca membawa Rifan main kerumahnya. Ketika
itu Shintia kebingungan mencari-cari Rifan untuk pulang bersama. Akhirnya
Shintia pulang sendiri sambil jalan kaki.
Di rumah Frisca, Rifan
dikenalkan dengan orang tuanya. Frisca sangat senang melihat orang tuanya baik
dan ramah pada Rifan.
Waktu terus berputar, Rifan
pamitan pulang pada Frisca dan orang tuanya. Setelah Rifan pulang, tiba-tiba
saja Frisca di marahi sama orang tuanya, alasannya karena Frisca telah pacaran.
Lagi pula Frisca telah dijodohkan dengan Arif, anak teman lama Ayahnya. Frisca
sedih, ia pun berjanji pada orang tuanya tidak akan pacaran lagi.
PERSETERUAN BERDARAH
Hari ini Frisca datang lebih
awal dari biasanya. Perasaan Frisca dengan janjinya kemarin membuat hatinya
rapuh, dengan tidak sengaja Frisca melihat Rifan turun dari mobil lalu
membukakan pintu untuk seorang perempuan. Perasaan Frisca semakin kacau melihat
Rifan berjalan dengan perempuan lain, dengan tawa dan candanya Rifanpun melambaikan
tangannya pada perempuan itu. cewek itu berjalan menuju kelasnya, Rifan pun
demikian. Perlahan-lahan Frisca mengikuti cewek itu. Setelah diselidiki
ternyata cewek itu adalah Shintia anak kelas 1. akhirnya Kejadian itu
diceritakan pada Pia.
Jam istirahatpun menyapa
Rifan dan siswa yang lainnya. Dengan senyuman di wajahnya, Rifan berlari
menghampiri Frisca. Tiba-tiba saja Frisca menampar Rifan, Rifan di cacimaki
oleh Frisca bahwasannya Rifan Selingkuh. Lalu Frisca Lari ke kelas Shintia,
Rifan mengejar Frisca, tapi dikelas Shintia sudah ada Pia yang sedang memarahi
Shintia karena telah merebut pacarnya Frisca. Disamping Pia pun ada Diaz yang
kebingungan mengajak Pia pergi. Tiba-tiba saja Shintia memukul Pia dengan
penggaris khusus papan tulis. Pia pun pingsan dan dahinya berdarah, akhirnya
Diaz dan shintia melarikan Pia kerumah sakit. Frisca dan Rifan belum akur juga,
tapi mereka ikut kerumah sakit.
Di rumah sakit Pia di
okname, lalu Frisca menghubungi neneknya untuk segera datang ke rumah sakit.
Diaz menjaga pia.
Di lain pihak
Rifan berusaha menjelaskan
pada Frisca bahwa Rifan sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun pada
Shintia. Akan tetapi Rifan terpaksa menerima cinta Shintia karena keluarganya
telah membantu keluarga Rifan.
Padahal bersamaan dengan itu
Shintia mendengar pembicaraan Rifan dan Frisca.
Friscapun nangis dan memeluk
Rifan. Frisca mengatakan yang sejujurnya bahwa dia mencintai Rifan, hanya saja
Frisca sudah di jodohkan oleh orang tuanya dengan anak sahabat karib ayahnya,
sedangkan Frisca telah berjanji pada orang tuanya bahwasannya ia tidak akan
berpacaran lagi. Mereka pun berpelukan sambil meneteskan air matanya. Akhirnya
Friscapun pergi pulang.
SANG RASA BERSEDIH
Shintia yang melihat semua
ini merasa hatinya hancur berkeping-keping. Shintia langsung pergi ke ruangan
Pia. Disana ada Diaz yang sedang membaca buku. Shintia mencoba mendekati Diaz
dan akhirnya minta maaf pada Diaz tentang kejadian tadi. Shintia nangis,
Diazpun mencoba untuk menenangkan Shintia sambil mengelus rambutnya.
Beberapa menit kemudian,
Diaz pulang.
Tak lama kemudian neneknya
Pia datang. Kata doctor kondisi Pia kritis. Nenek Pia memeluk Pia dan bertanya
pada temannya siapa yang melakukan semua ini? Shintia mengaku sambil menangis.
Secara spontan, neneknya Pia nelpon polisi untuk memasukan Shintia kedalam
penjara karena Shintia tidak mau bertanggung jawab akan hal ini. Shintia
langsung nelpon orang tuanya. Beberapa menit kemudian, orang tua Shintia datang
kerumah sakit.
Nenek Pia terkejut ketika
melihat orang tua Shintia, ternyata orang tua Shintia itu adalah orang tuanya
Pia juga, yang nama lengkapnya Shepia.
Orang tuanya Shintia Sungkem
pada neneknya Shepia. Shintia merasa binggung ketika di peluk sama neneknya
Shepia. Akhirnya orang tua Shintia menjelaskan kalau Shepia adalah kakaknya.
Rifan baru sadar dan
mengerti kalau Pak Roni mempunyai dua orang putri, ternyata Shepia dan
Shintialah anaknya.
Beberapa jam kemudian
Shepia siuman, sedangkan di
dalam ruangan itu ada Shepia, nenek dan suster yang lagi memeriksa kondisi
Shepia. Lalu ada orang masuk keruangan itu, ternyata orang itu adalah Shintia.
Shepia kaget dan langsung marah-marah pada Shintia. Nenek langsung memeluk
Shepia dan menenangkannya, lalu ada Pak Roni dan Bu Dara masuk keruangan
Shepia, Bu dara merasa bahagia melihat anaknya bangun, tapi Shepia merasa
bingung. Lalu nenek menjelaskan siapa mereka sebenarnya termasuk Shintia juga.
Setelah semua masalah selesai, Bu Dara,
Pak Roni, Shintia dan Nenek langsung memeluk Shepia dengan perasaan tangis dan
haru. Susterpun merasa bahagia melihat kejadian itu. Rifan hanya diam saja
sambil mengalirkan air matanya.
Shepia dan nenek dibawa
kerumah Pak Roni, mereka sangat bahagia dan senang sekali.
MAKNA IKHLAS DALAM CINTA
Besok paginya ! Shepia dan
Shintia berangkat bersama kesekolah, Rifan pun diajak oleh pak Roni, akan
tetapi Rifan menolaknya dengan alasan akal-akalan saja.
Ketika jam istirahat Shepia
menemui Diaz, hanya saja Diaznya tidak ada. Lalu Shepia memutuskan untuk pergi
ke kelas adiknya. Ternyata disana ada Diaz dan Shintia yang sedang ngobrol
asyik berduaan. Tiba-tiba Rifan muncul dihadapan Shintia. Tiba-tiba saja
Shintia menampar Rifan, Rifan terpaku diam, akhirnya Shintia mengatakan PUTUS
pada Rifan. Shintia benci pada Rifan, lalu Rifan pergi tanpa bicara apa-apa.
Shepia pun tahu tentang
kejadian itu tanpa sepengetahuan mereka.
Rifan berjalan dan bahunya
tersandung dengan Frisca, Frisca lalu pergi tanpa menghiraukan Rifan, Rifan
mencoba memegang tangannya, tapi sia-sia. Rifan sedih dan kembali ke kelasnya.
Shepia yang melihat kejadian
itu akhirnya pergi dan berlari sambil meneteskan air matanya. Tiba-tiba saja
tabrakan dengan Frisca. Frisca kaget melihat Shepia menangis. Akhirnya shepia
mengatakan yang sebenarnya, bahwasanya Diaz selingkuh dengan adiknya sendiri.
Jam pelajaran selesai.
Shepia dan Shintia pulang
bersama dengan riang. Sedangkan Rifan sibuk mencari Diaz. Setelah ketemu, Rifan
bicara pada Diaz bahwa Frisca mencintai Diaz. Diaz bahagia dan berterima kasih
pada Rifan. Selama ini Diaz menganggap Shepia adalah teman biasa dan tidak ada
perasaan apapun. Rifan memberikan alamat Frisca pada Diaz dan mengatakan
“sukses ya met malam minggu”
AIR MATA YANG
MENGALIR
Malamnya.
Shepia menanyakan pada
Shintia tentang suka tidaknya pada Diaz. Shintia menjawab “YA”, Shepia pun
bahagia walaupun hatinya menangis.
Mereka tidur, sekitar pukul
03.00 pagi. Tiba-tiba saja nenek sakit, pak Roni membawanya kerumah sakit.
Karena sekarang hari minggu, Shepia dan Shintia sengaja menunggu nenek dirumah
sakit.
Di lain pihak
Hari ini Rifan mengurung
diri di kamarnya (patah hati). Sedangkan Diaz pergi kerumah Frisca. Frisca
kaget melihat Diaz. Hari minggu ini ayah Frisca tidak ada. Tapi ibunya Frisca
(Henny) mempersilahkan Diaz masuk. Diaz, Frisca dan ibunya ngobrol di ruang
tamu, Ibu Henny iseng-iseng bertanya pada Diaz tentang nama, Kelas, alamat
sampai orang tuanya siapa ! Diaz menjawabnya dengan tenangnya bahwasanya nama
Diaz, kelas 3 SMA, alamat Komplek Indah Permai Blok 2B ayahnya Pak Iwan, Diaz
mengaku tidak punya seorang Ibu semenjak berumur 1 tahun.
Ibu Frisca (Henny) merasa
kaget sekali dan menangis, tiba-tiba saja Henny memeluk Diaz, Frisca Bingung.
Akhirnya Ibu Henny menceritakan yang sebenarnya, bahwa Diaz adalah kakaknya
Frisca. Frisca dan Diaz kaget dan menangis. Akhirnya mereka saling berpelukan.
PENCARIAN YANG MERINDUKAN
Ayah Frisca pergi mencari
sahabat lamanya, Dhani. Setelah mencari kemana-mana dan Tanya sana-sini,
akhirnya pencarian itu membuahkan hasil yang indah. Mereka berdua senang
sekali. Pak Bram menanyakan anak pak Dhani yang bernama Arif. Pak Dhani
memanggil Anaknya dengan sebutan Rifan, Rifan yang sedang ngurung diri di
kamarnya akhirnya keluar, pak Bram merasa heran dengan nama anak pak Dhani. Pak
Dhani menjelaskan bahwa Arif nama aslinya Arifan, panggilannya Rifan. Jadi Arif
sama dengan Rifan.
Akhirnya pak Bram mengajak
Pak Dhani, Bu Indah dan Rifan pergi kerumahnya untuk mengenalkan pada istrinya
pak Bram, yakni Ibu Henny dan anaknya Frisca.
Setelah sampai dirumahnya.
Pak Bram kaget melihat anak laki-laki lain dirumahnya. Ibu Henny langsung
memeluk Diaz dan megatakan pada Pak Bram bahwasanya ini adalah anaknya. Pak
Bram tersenyum, Diaz, Frisca heran melihat Rifan disini.
Dilain pihak
Ternyata Ayahnya Diaz (Pak
Iwan) mencari-cari Diaz. Pak Iwan pergi kerumah yang sesuai dengan alamat yang
tertera, alamat ini ditemukan di meja belajarnya Diaz.
Setelah cocok dengan
alamatnya, Pak Iwan langsung menuju rumah itu. Baru sampai pintu, Diaz
mengetahui kalau ayahnya sedang mencarinya, Diaz pergi keluar sedangkan Bu
Henny mengikuti Diaz keluar, alangkah terkejutnya Pak Iwan ketika melihat Henny
(mantan istrinya) juga ada dirumah ini. Pak Iwan pergi sambil berlari,
sedangkan Bu Henny memanggil Pak Iwan dengan kerasnya, akhirnya dari kejadian
itu semua yang ada di dalam rumah Frisca keluar dengan perasaan heran.
Tapi Pak Iwan terus berlari
tanpa menghiraukan panggilan bu Henny, lalu tiba-tiba saja pak Iwan tertabrak
mobil, semua yang melihat kejadian ini merasa kaget terutama Diaz, Diaz berlari
menuju ayahnya. Dan semua yang ada di dalam rumah Frisca melarikan pak Iwan ke
rumah sakit.
AKHIR TENTANG CINTA
Di rumah sakit, mereka
bertemu dengan keluarga pak Roni dan Bu Dara. Pak Dhani memperkenalkan Pak Roni
kepada pak Bram. Akhirnya disana terdapat keluarga yang akrab.
Pak Iwan sadar dari
pingsannya, dan dokter menyatakan kalau pak Iwan tidak apa-apa. Nenek dari
pihak keluarga pak Roni telah sembuh.
Pak Iwan kaget melihat Indah
dan Henny. Akhirnya, Indah dan Henny memberikan sapaan pada Iwan.
Sementara itu, tiba-tiba pak
Bram mengumumkan perjodohan antara Frisca dengan Arifan. Mereka semuanya
gembira, lalu Shepia memegang tangan Shintia dan Diaz dan mengatakan kalau
mereka berdua juga adalah jodoh. Semua yang ada di ruangan itu tertawa riang.
Perasaan Shepia senang
bercampur sedih, lalu tiba-tiba Shepia batuk-batuk dan pingsan, mereka yang ada
disana kaget tak menduga.
Reset dokter menyatakan
kalau Shepia dalam keadaan koma, mereka semua turut bersedih.
1 jam lewat 11 menit
kemudian, yang bertepatan dengan pukul 17.00 WIB, dokter menyatakan bahwa
saudari Shepia telah meninggal. Semua yang hadir disana tak mengira kalau ternyata akhirnya akan
begini. Keluarga pak Roni bersedih terutama Shintia selaku adiknya. Arifan,
Frisca, Diaz, Pak Iwan, Pak Dhani, Pak Bram, Bu Indah dan Bu Henny turut
berduka cita.
Ternyata kata dokter, Shepia
selama ini mengidap penyakit “leukimia”,
3 tahun kemudian
Rifan telah menikah dengan
Frisca, sedangkan Diaz menikah dengan Shintia. Rifan dan Diaz bekerja di salah
satu perusahaan pak Roni. Keluarga Pak Bram dan Pak Dhani bahagia. Pak Iwan
tetap saja tinggal sendiri di rumah kompleknya. Akhirnya semuanya berakhir
bahagia, baik dari keluarga pak Dhani, pak Bram, pak Roni maupun pak Iwan.
S E K
I A N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar